Contoh cerita Fiksi


                                                    



                                                     DA$H THE DESTROYER ROBOT
                                                   
         Abad ke-21,adalah sebuah abad kemunduran bagi umat manusia karena sebuah perusahaan besar Let's Electric Corps (LEC) berhasil menguasai perekonomian di Bumi, termasuk juga pemerintahan di semua negara.Akibat perusahaan ini bumi dipenuhi sampah yang dihasilkan oleh perusahaan ini yg semakin hari semakin meningkat jumlahnya,sehingga kelangsungan hidup manusia menjadi terancam. Untuk mencegah kepunahan manusia, Wilson Forby selaku CEO Let Electric Corps melakukan pengungsian massal dari Bumi selama 10 tahun di atas sebuah pesawat luar angkasa bernama Voithos yang di dalamnya tersedia setiap keperluan manusia, dan dilengkapi dengan robot-robot yang semuanya berjalan secara otomatis untuk melayani kebutuhan manusia selama di luar angkasa.
       Ribuan unit robot penghancur sampah yang dinamai dengan DA$H yang ditinggalkan di Bumi untuk membersihkan sampah yg ada di Bumi. Robot-robot tersebut diprogram untuk memadatkan dan menumpuk sampah-sampah yang telah memenuhi seluruh daratan di Bumi, agar memudahkan untuk proses peleburan. Tumpukan sampah-sampah telah dipadatkan dan dikumpulkan oleh robot-robot DA$H, tumpukan sampah tersebut telah setinggi gedung gedung pencakar langit. Namun, proyek ini dibatalkan karena Forby memprediksi bahwa pada tahun 2120 Bumi sudah terlalu tercemar dan sudah tidak memungkinkan untuk dihuni oleh manusia. Pada tahun 2612, atau sekitar 500 tahun kemudian, hanya tersisa satu DA$H yang masih berfungsi.
            Berabad-abad kehidupan telah dilalui oleh DA$H, sehingga ia memiliki kecerdasan yang lebih baik dan rasa keingin-tahuan. Ia suka sekali mengumpulkan barang-barang yang dianggapnya menarik di tumpukan sampah yang memenuhi Bumi, mengambil onderdil untuk suku cadangnya dari DA$H lain yang sudah tidak aktif lagi. Ia juga sering menonton film drama India yang berjudul Kutch Kutch Hotai dari kaset video. Adegan yg paling ia suka adalah saat adegan romantis dalam film tersebut yg mengajarkan nya sebuah perasaan.
        Pada suatu hari DA$H berhasil menemukan sebuah bibit tumbuhan, lalu menanamnya dalam sebuah kaleng bekas. Tidak lama kemudian, sebuah pesawat luar angkasa mendarat di Bumi dan mengeluarkan VIVI, sebuah robot perempuan yang dikirim oleh pesawat yang bernama Voithos, yang diprogramkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan yg masih ada di Bumi. DA$H jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, VIVI juga mengagumi kepribadian DA$H. Sungguh disayangkan, ternyata cinta DA$H tidak terbalaskan, karena VIVI merupakan sebuah robot yg tidak mempunyai perasaan dan diprogramkan untuk mencari keberadaan tumbuhan di Bumi. Saat DA$H menunjukkan bibit tumbuhan yang ditemukannya kepada VIVI, VIVI langsung menyimpan bibit itu ke dalam tubuhnya, setelah itu VIVI menjadi non-aktif secara otomatis. DA$H berusaha melindungi tubuh VIVI yang berstatus non-aktif sampai VIVI diambil kembali oleh pesawat yang mengantarnya ke Bumi. Dengan rasa gelisah dan panik,DA$H yg saat itu sedang bekerja memadatkan sampah langsung berlari mengejar pesawat itu. DA$H berhasil menyusup ke dalam pesawat Voithos.
        Setelah berabad-abad hidup dalam mikrogravitasi, manusia di pesawat Voithos banyak kehilangan kalsium, sehingga membuat mereka menjadi sangat gemuk dan tidak mampu berdiri atau berjalan. Aktivitas manusia sepenuhnya dilayani oleh robot. Pilot pesawat Voithos adalah Kapten Jeremy.R juga memerintahkan segala tugasnya kepada sistem autopilot pesawat yang bernama YONIX. Saat DA$H mengikuti VIVI ke dalam pesawat, kelakuannya yang tidak biasa, menyebabkan manusia dan robot bertindak tidak seperti biasanya. Khususnya L-I, robot dekontaminasi yang diprogramkan untuk membersih setiap pencemaran di dalam pesawat, ia mengejar DA$H supaya ia dapat membersihkan kotoran asing yang bersumber dari Bumi, dan dua orang manusia bernama RICK dan ALEXA yang sebelumnya hanya melihat melalui media elektronik berupa monitor, sehingga mereka melihat pemandangan secara langsung karena DA$H membuat mereka terlepas dari monitor yang terpasang di tempat duduk mereka.
          Setelah sampai di dalam pesawat,VIVI diaktifkan kembali dan diprogram untuk mengantar bibit tadi kepada Jermy.R agar diletakkan dalam alat pendeteksi yang dinamai Troy-detector. Alat tersebut adalah sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Sewaktu akan mendeteksi tumbuhan yang terdapat dalam tubuh VIVI, bibit itu hilang. VIVI dianggap telah rusak dan dikirim ke bagian perbaikan robot bersama DA$H. Saat VIVI diperiksa,DA$H menyangka VIVI akan dihancurkan oleh mesin pemeriksa tersebut, lalu ia merampas senjata plasma VIVI dan menembakkannya, sehingga membebaskan robot-robot rusak lainnya di ruang perbaikan. Tindakan DA$H menjadi ancaman bagi setiap penghuni pesawat Voithos, VIVI dan DA$H menjadi buronan yang dianggap robot berbahaya. VIVI yang tidak tahan dengan sikap DA$H, mencoba mengantarnya kembali ke Bumi dengan menggunakan sebuah kabin.
          Saat asisten utama Jermy (GO-5) tiba dan menyimpan bibit yang hilang itu ke dalam kabin, ternyata GO-5 yang mencurinya tanpa diketahui Jermy. Melihat bibit tersebut,DA$H memasuki kabin tempat diletaknya bibit tersebut. GO-5 akan menghancurkan kabin tersebut dengan mengaktifkan program penghancuran secara otomatis sehingga akan meledak setelah hitungan mundur 20 detik. Saat itu DA$H berada di dalam kabin tersebut, namun DA$H berhasil meloloskan diri bersama bibit itu sedetik sebelum musnahnya kabin tadi. VIVI lega karena DA$H menyelamatkan bibit itu dan mereka terbang dengan bahagianya di angkasa sekitar pesawat Voithos.
         VIVI dan DA$H mengembalikan bibit itu kepada Jermy. Kapten Jermy ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu Jermy memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada VIVI, yang membuat VIVI menyaksikan usaha DA$H melindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, VIVI juga jatuh cinta pada DA$H. Terpesona oleh gambar-gambar kehidupan zaman dulu di Bumi sebelum berdirinya Let's Electric Corps, Jermy perihatin melihat kerusakan alam di Bumi yang digambarkan dalam rekaman VIVI. Kemudian Jermy merencanakan agar manusia kembali ke Bumi untuk memulihkan segalanya. Namun, Yonix menegaskan bahwa manusia tidak boleh kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa menampilkan tayangan berupa rekaman Wilson Forby yang memerintahkan semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek pembersihan yang diusahakan telah gagal. Yonix yang dirancang untuk menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan tersebut. Dalam memperebutkan bibit itu, Yonix dengan ganasnya menyerang DA$H yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan VIVI . DA$H dan VIVI dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci Jeremy di dalam kamarnya.
         Di tempat pembuangan sampah, VIVI kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada VIVI tersentuh oleh tetikus yang merupakan tikus dalam pesawat Voithos. VIVI berusaha mencari DA$H, setelah menemukannya VIVI melihat DA$H telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki DA$H, akan tetapi usahanya tersebut sia-sia karena tidak ada komponen tubuh DA$H yang cocok dengan yang ia temukan. Pada saat proses pembuangan sampah diaktifkan, gerbang pembuangan terbuka. Saat itu juga datang L-I yang mengejar DA$H karena ingin membersihkan kotoran asing yang melekat di tubuh DA$H. Kemudian L-I terjepit gerbang yang tertutup setelah sampah beserta DA$H dan VIVI dikeluarkan dari tempat pembuangan. Gerbang tidak sepenuhnya tertutup karena L-I terjepit pada gerbang saat mengejar DA$H untuk membersihkan kotoran asing. Kesempatan ini digunakan oleh VIVI untuk menyelamatkan diri dari pembuangan.
         Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah dengan bantuan L-I, VIVI menolak perintah otomatis yang telah diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat. Ia masih berusaha untuk memperbaiki DA$H, tetapi DA$H berharap VIVI menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan VIVI jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi, DA$H dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.
         DA$H dan VIVI membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin pendeteksi yang ada di pesawat Voithos dengan bantuan L-I. Mereka berdua dibantu Jeremy yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka dengan melawan robot-robot penjaga. Jeremy membohongi YONIX dengan mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui YONIX melalui visual dari monitor. Kemudian Yonix mendatangi Jeremy, lalu mereka berkelahi. Jeremy berhasil mengaktifkan mesin pendeteksi, mengakibatkan Yonix memiringkan posisi Voithos, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak dapat berjalan menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut pesawat. Yonix mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut, namun ditahan DA$H dengan mengorbankan tubuhnya. Jeremy berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mendekati dan mengalahkan Yonix. Pada saat perkelahian dengan Yonix, Jeremy melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh Yonix. Lalu Jeremy menekan tombol tersebut, sehingga Yonix yang merupakan pengendali pesawat Voithos menjadi berstatus manual. Jeremy dapat dengan sepenuhnya mengendalikan Yonix, dan mengembalikan posisi Voithos ke posisi semula. Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi (troy-detector), dan melepaskan DA$H yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam Troy-detector, pesawat Voithos menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.
         Setelah mendarat di Bumi, VIVI bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali DA$H dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal DA$H. Sayangnya, DA$H telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh VIVI dengan yang baru. Meskipun WDA$H telah diperbaiki dengan sempurna, tetapi DA$H bukanlah DA$H yang dikenal VIVI. DA$H telah menjadi DA$H yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki DA$H yang VIVI kenal. VIVI sedih karena DA$H yang dicintainya sudah tiada, VIVI memegang tangan DA$H lalu menempelkan kepalanya ke kepala DA$H (bermakna ciuman). Percikan listrik dari "ciuman" tadi memulihkan ingatan dan kepribadian DA$H, lalu dia dapat mengingat VIVI dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan VIVI.
        Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan Jeremy. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sediakala.

Komentar